MATERI
KESEHATAN LAPANGAN
RESIMEN MAHASISWA SATUAN 863
“SAKERA” UTM
Kesehatan
Lapangan merupakan kegiatan yang bagi siapa saja apabila menemukan kejadian
yang memerlukan tindakan kesehatan di lapangan, serta dapat melakukan
pertolongan untuk diri sendiri maupun orang lain demi mencegah gangguan yang
dialami oleh korban.
Gangguan umum
merupakan gangguan dari keadaan umum seseorang yang dapat diakibatkan
terancamnya jiwa seseorang apabila tidak segera diatasi.
Macam-macam
gangguan umum:
1. Lena
Adalah
keadaan dimana kesadaran seseorang kurang.
Penyebab
|
:
|
sengatan
sinar matahari
|
Gejala
|
:
|
-
Muka pucat
-
Lemah dan terjatuh
-
Berkunang-kunang
-
Kepala pusing
-
Mual
|
Cara
menolong
|
:
|
-
Bawa ketempat teduh dan aman
-
Tidurkan terlentang tanpa bantal
-
Lepaskan semua ikatan pakaian
yang mengikat
-
Memberikan bau-bauan yang
merangsang, seperti minyak kayu putih ataupun sejenisnya.
-
Bilamana panas, turunkan suhu
badan dengon mengompresnya pakai air dingin, seperti es maupun alkohol
-
Berikan minuman yang hangat,
seperti teh hangat
-
Memasang O2 dan infus (jika
memang parah)
-
Jika tak sadar, cari bantuan
medis supaya dapat mendapatkan perawatan khusus.
|
2. Shock atau gugat
Shock
adalah suatu keadaan yang timbul karena jumlah darah yang beredar di dalam
pembuluh – pembuluh darah sangat berkurang.
Penyebab
|
:
|
-
Ketakutan
-
Terkejut
-
Raya nyeri
-
Pendarahan
|
Gejala
|
:
|
-
Merasa mual
-
Lemas
-
Pucat dan dingin
-
Keringat dingin
tampak pada kening
-
Nadi cepat (
lebih besar dari 100 per menit )
-
Pernafasam cepat
dan dangkal
-
Bila keadaan
bertambah lanjut, maka penderita akan pingsan.
|
Cara
menolong
|
:
|
-
Bawa ketempat teduh dan aman
-
Tidurkan terlentang tanpa bantal
-
Lepaskan semua ikatan pakaian
yang mengikat
-
Memberikan bau-bauan yang
merangsang, seperti minyak kayu putih ataupun sejenisnya.
-
Bilamana panas, turunkan suhu
badan dengon mengompresnya pakai air dingin, seperti es maupun alkohol
-
Berikan minuman yang hangat,
seperti teh hangat
-
Memasang O2 dan infus (jika
memang parah)
-
Jika tak sadar, cari bantuan
medis supaya dapat mendapatkan perawatan khusus.
|
3. Pingsan
Adalah
kelanjutan dari shock, keadaan dimana kesadaran hilang, tidak ingat sama
sekali, tidak dengar, tidak merasa sakit walaupun ditusuk.
Penyebab
|
:
|
-
Kerusakan dalam
otak Misalnya ; Kena pukulan pada kepala, gegar otak, perdarahan otak
-
Keracunan
-
Terlalu kepanasan
atau kedinginan
-
Kehilangan
banyak darah
-
Terkena aliran
listrik
|
Gejala
|
:
|
-
Tidak sadar sama
sekali
-
Tidak dengar
-
Tidak merasa
sakit
-
Bila terjatuh
sudah tidak berdaya
-
Bila kelopak
mata dibuka, bola mata tidak bergerak
|
Cara
menolong
|
:
|
-
Bawa ketempat teduh dan aman
-
Tidurkan terlentang tanpa bantal
-
Lepaskan semua ikatan pakaian
yang mengikat
-
Memberikan bau-bauan yang
merangsang, seperti minyak kayu putih ataupun sejenisnya.
-
Bilamana panas, turunkan suhu
badan dengon mengompresnya pakai air dingin, seperti es maupun alkohol
-
Berikan minuman yang hangat,
seperti teh hangat
-
Memasang O2 dan infus (jika
memang parah)
-
Jika tak sadar, cari bantuan
medis supaya dapat mendapatkan perawatan khusus.
|
4. Mati Suri
Mati suri adalah suatu keadaan pingsan dimana pernafasan dan
peredaran darah sudah menjadi tidak mencukupi lagi. Jadi keadaan gawat antara
pingsan atau mati. Pernafasan tidak nampak denyut nadi tidak teraba, biji mata
melebar dan tidak menyempit dengan penyinaran, mukanya pucat agak kebiru
biruan.
Penyebab
|
:
|
-
Pingsan
-
Kesambar petir
-
Jalan nafas
tersumbat
-
Keracunan gas
beracun
|
Gejala
|
:
|
-
Tidak sadar sama
sekali
-
Denyut nadi tak
teraba
-
Gerakan nafas
tidak kelihatan
|
Cara
menolong
|
:
|
-
Dibaringkan
terlentang, Longgarkan segala pakaian yang dapat menghambat jalan pernafasan.
-
Hilangkan barang
yang sekiranya dapat menyumbat jalan pernafasan
-
Mulai segera
memberi pernafasan buatan
-
Mintakan
seseorang untuk menghubungi dokter terdekat.
|
TANDA-TANDA
KEMATIAN
Lebam mayat (livor mortis) — tampak 20 – 30 menit pascamati, makin lama makin luas dan
lengkap, akhirnya menetap setelah 8 – 12 jam. Sebelumnya lebam mayat masih
hilang pada penekanan dan dapat berpindah sesuai perubahan posisi mayat yang
terakhir.
Kaku mayat (rigor mortis) — mulai tampak 2 jam setelah mati klinis, arahnya sentripetal
(dari luar ke dalam), menjadi lengkap dalam 12 jam, dipertahankan selama 12
jam, kemudian menghilang sesuai urutan terbentuknya.
GANGGUAN KHUSUS
Gangguan khusus
disebabkan atau terjadi karena kecelakaan. Macam – macam ganguan khusus adalah
:
1. Patah Tulang
-
Patah Tulang terbuka
Putusnya
hubungan jaringan tulang yang patah salah satu atau kedua tulang yang patah
menembus kulit dan berhubungan dengan udara luar.
TANDA-TANDA:
a. Berubah
bentuk
b. Menembus
kulit
c. Adanya
luka dan pendarahan
d. Kalau
digerakan akan sakit
-
Patah Tulang tertutup
Putusnya
hubungan jaringan tulang tetapi tidak menembus kulit atau tetap dalam jaringan.
a. Adanya
pembengkokan
b. Berubah
bentuk
c. Kalau
digerakan sakit
2. Tenggelam
Gangguan
tenggelam dibedakan menjadi dua, yaitu timbul tenggelam dan korban tenggelam.
a. Pertolongan
pasa saat timbul tenggelam
·
Segera melemparkan ban kearah korban
·
Kemudian tarik ban tersebut dan bawa
korban ke tempat yang aman.
·
Telentangkan korban
·
Lakukan tindakan yang patut, jika perlu
pompa jantung korban sampai sadar.
b. Pertolongan
pada korban tenggelam
·
Apabila korban tenggelam, segera terjun
ke air dan melakukan tindakan yang patut untuk menarik korban.
·
Bawa korban ke tempat yang aman
·
Tidurkan terlentang
·
Beri nafas buatan sambil memompa jantung
·
Apabila tidak berhasil, anyam tangan
penolong ke punggung korban
·
Angkat korban berkali-kali sampai bangun
·
Apabila tidak berhasil, hubungi medis.
EVAKUASI
Merupakan cara untuk memindahkan korban / barangdari
tempat yang satu ke tempat yang lain. Cara-cara mengevakuasi antara lain:
-
Merayap
-
Merangkak
-
Menyeret
-
Digendong
-
Membopong
-
Memikul
-
Memakai tandu
-
Ambulan
Pengertian
Resusitasi Jantung Paru
Resusitasi jantung paru adalah suatu
tindakan gawat darurat akibat kegagalan sirkulasi dan pernafasan untuk dikembalikan
ke fungsi optimal guna mencegah kematian biologis. Resusitasi jantung paru
(RJP),atau juga dikenal dengan cardio pulmonier resusitation (CPR), merupakan
gabungan antara pijat jantung dan pernafasan buatan. Teknik ini diberikan pada
korban yang mengalami henti jantung dan nafas, tetapi masih hidup.
1.
Henti Napas (Apneu)
1.Dapat
disebabkan oleh sumbatan jalan napas atau akibat depresi pernapasan baik di
sentral maupun perifer.
2.
Henti Jantung (Cardiac Arrest)
2.Otot
jantung juga membutuhkan oksigen untuk berkontraksi agar darah dapat dipompa
keluar dari jantung ke seluruh tubuh. Dengan berhentinya napas, maka oksigen
akan tidak ada sama sekali di dalam tubuh sehingga jantung tidak dapat
berkontraksi dan akibatnya henti jantung (cardiac arrest)
Catatan:
Pada korban yang sudah tidak ada
refleks mata dan terjadi kerusakan batang otak tidak perlu dilakukan RJP.
Langkah-langkah
dalam RJP:
DRABC
1. Danger à
bahaya
Kenali bahaya yang ada, dengan
Look,Listen and Feel
Sumber daya yang anda miliki
Jenis pertolongan yang anda perlukan
Tetap tenang dan terkendali
Pastikan keadaan aman baru
lakukanpertolongan.
2. Responces à
tindak balas
Periksa kesadaran korban dengan cara
memanggil (berteriak)
Goyangkan (tepuk) bahu korban dengan
lembut Jika bereaksi (bergerak atau bersuara) maka:
Tenangkan korban
Jangan pindahkan korban (jika keadaan
tidak ada bahaya)
Panggil bantuan medis segera
Sambil menunggu batuan tiba, periksa
jalan napas, pernapasan, dan cirkulasi
Jika tidak bereaksi lakukan langkah ABC
3. Airway à
Saluran pernafasan
Apabila korban tidak sadar dan jalan nafas
terganggu,
Aliran udara ke paru-paru akan terhambat
Tindakan :
Buka jalan nafas dengan teknik Head Tilt
Chin Lift
Bersihkan benda asing yang menyumbat
4. Breathing à
Pernafasan
Cek pernafasan korban:
-
Look - adanya pergerakan dada
-
Listen - suara nafas Korban
-
Feel - hembusan udara yang keluar
Jika korban bernafas adekuat :
Berikan posisi miring (recovery
position)
Panggil bantuan medis segera
Periksa kemungkinan adanya kondisi yang
mengancam nyawa korban.
Jika korban tidak bernafas :
Aktifkan SPGDT (sistem penanggulangan
pasien gadar)
Berikan bantuan nafas 2 x
5. Circulation à
Peredaran darah
Stop sumber perdarahan
Cek nadi carotis
Lakukan kompresi dada sebanyak 30 kali
Titik tumpu Pijat Jantung di tengah
tengah sternum
Pijat Jantung 100x / menit, diusahakan
tidak ada waktu sela
Pijat jantung 100x/menit dan pernafasan
buatan 10x/menit
Dua atau satu penolong tidak dibedakan
RJP
pada bayi, anak dan dewasa
1. Saluran
Pernapasan (Airway =A)
Hati-hatilah dalam memengang bayi
sehingga Anda tidak mendongakkan kepala bayi dengan berlebihan. Leher bayi
masih terlalu lunak sehingga dongakan yang kuat justru bisa menutup saluran
pernapasan.
2.
Pernapasan (Breathing = B)
Pada bayi yang tidak bernapas, jangan
meneoba menjepit hidungnya. Tutupi mulut dan hidungnya dengan mulut Anda lalu
hembuskan dengan perlahan (1 hingga 1,5 detik/napas) dengan menggunakan volume
yang eukup untuk membuat dadanya mengembang. Pada anak kecil, jepit hidungnya,
tutupi mulutnya, dan berikan hembusan seperti pada bayi.
3.
Peredaran Darah (Circulation = C)
Pemeriksaan Denyut:
Pada bayi, untuk menentukan ada atau
tidaknya denyut nadi adalah dengan meraba bagian dalam dari lengan atas pad a
bagian tengah antara siku dan bahu. Pemeriksaan denyut pada anak keeiL sarna
dengan orang dewasa.
1.
Resusitasi jantung paru pada bayi ( < 1 tahun)
2 – 3 jari atau kedua ibu jari
Titik kompresi pada garis yang
menghubungkan kedua papilla mammae
Kompresi ritmik 5 pijatan / 3 detik atau
kurang lebih 100 kali per menit
Rasio pijat : napas 15 : 2
Setelah tiga siklus pijat napas,
evaluasi sirkulasi
2.
Resusitasi Jantung paru pada anak-anak ( 1-8 tahun)
Satu telapak tangan
Titik kompresi pada satu jari di atas Proc.
Xiphoideus
Kompresi ritmik 5 pijatan / 3 detik atau
kurang lebih 100 kali per menit
Rasio pijat : napas 30 : 2
Setelah tiga siklus pijat napas,
evaluasi sirkulasi
0 komentar:
Posting Komentar