Rabu, 11 Juni 2014

Kesehatan Lapangan

MATERI KESEHATAN LAPANGAN
RESIMEN MAHASISWA SATUAN 863 “SAKERA” UTM

Kesehatan Lapangan merupakan kegiatan yang bagi siapa saja apabila menemukan kejadian yang memerlukan tindakan kesehatan di lapangan, serta dapat melakukan pertolongan untuk diri sendiri maupun orang lain demi mencegah gangguan yang dialami oleh korban.
Gangguan umum merupakan gangguan dari keadaan umum seseorang yang dapat diakibatkan terancamnya jiwa seseorang apabila tidak segera diatasi.

Macam-macam gangguan umum:
1.      Lena
Adalah keadaan dimana kesadaran seseorang kurang.
Penyebab
:
sengatan sinar matahari
Gejala 
:
-          Muka pucat
-          Lemah dan terjatuh
-          Berkunang-kunang
-          Kepala pusing
-          Mual
Cara menolong
:
-          Bawa ketempat teduh dan aman
-          Tidurkan terlentang tanpa bantal
-          Lepaskan semua ikatan pakaian yang mengikat
-          Memberikan bau-bauan yang merangsang, seperti minyak kayu putih ataupun sejenisnya.
-          Bilamana panas, turunkan suhu badan dengon mengompresnya pakai air dingin, seperti es maupun alkohol
-          Berikan minuman yang hangat, seperti teh hangat
-          Memasang O2 dan infus (jika memang parah)
-          Jika tak sadar, cari bantuan medis supaya dapat mendapatkan perawatan khusus.


2.      Shock atau gugat
Shock adalah suatu keadaan yang timbul karena jumlah darah yang beredar di dalam pembuluh – pembuluh darah sangat berkurang. 
Penyebab
:
-          Ketakutan
-          Terkejut
-          Raya nyeri
-          Pendarahan
Gejala 
:
-          Merasa mual
-          Lemas
-          Pucat dan dingin
-          Keringat dingin tampak pada kening
-          Nadi cepat ( lebih besar dari 100 per menit )
-          Pernafasam cepat dan dangkal
-          Bila keadaan bertambah lanjut, maka penderita akan pingsan.
Cara menolong
:
-          Bawa ketempat teduh dan aman
-          Tidurkan terlentang tanpa bantal
-          Lepaskan semua ikatan pakaian yang mengikat
-          Memberikan bau-bauan yang merangsang, seperti minyak kayu putih ataupun sejenisnya.
-          Bilamana panas, turunkan suhu badan dengon mengompresnya pakai air dingin, seperti es maupun alkohol
-          Berikan minuman yang hangat, seperti teh hangat
-          Memasang O2 dan infus (jika memang parah)
-          Jika tak sadar, cari bantuan medis supaya dapat mendapatkan perawatan khusus.

3.      Pingsan
Adalah kelanjutan dari shock, keadaan dimana kesadaran hilang, tidak ingat sama sekali, tidak dengar, tidak merasa sakit walaupun ditusuk.
Penyebab
:
-          Kerusakan dalam otak Misalnya ; Kena pukulan pada kepala, gegar otak, perdarahan otak
-          Keracunan
-          Terlalu kepanasan atau kedinginan
-          Kehilangan banyak darah
-          Terkena aliran listrik
Gejala 
:
-          Tidak sadar sama sekali
-          Tidak dengar
-          Tidak merasa sakit
-          Bila terjatuh sudah tidak berdaya
-          Bila kelopak mata dibuka, bola mata tidak bergerak
Cara menolong
:
-          Bawa ketempat teduh dan aman
-          Tidurkan terlentang tanpa bantal
-          Lepaskan semua ikatan pakaian yang mengikat
-          Memberikan bau-bauan yang merangsang, seperti minyak kayu putih ataupun sejenisnya.
-          Bilamana panas, turunkan suhu badan dengon mengompresnya pakai air dingin, seperti es maupun alkohol
-          Berikan minuman yang hangat, seperti teh hangat
-          Memasang O2 dan infus (jika memang parah)
-          Jika tak sadar, cari bantuan medis supaya dapat mendapatkan perawatan khusus.

4.      Mati Suri
Mati suri adalah suatu keadaan pingsan dimana pernafasan dan peredaran darah sudah menjadi tidak mencukupi lagi. Jadi keadaan gawat antara pingsan atau mati. Pernafasan tidak nampak denyut nadi tidak teraba, biji mata melebar dan tidak menyempit dengan penyinaran, mukanya pucat agak kebiru biruan.
Penyebab
:
-          Pingsan
-          Kesambar petir
-          Jalan nafas tersumbat
-          Keracunan gas beracun
Gejala 
:
-          Tidak sadar sama sekali
-          Denyut nadi tak teraba
-          Gerakan nafas tidak kelihatan
Cara menolong
:
-          Dibaringkan terlentang, Longgarkan segala pakaian yang dapat menghambat jalan pernafasan.
-          Hilangkan barang yang sekiranya dapat menyumbat jalan pernafasan
-          Mulai segera memberi pernafasan buatan
-          Mintakan seseorang untuk menghubungi dokter terdekat.

TANDA-TANDA KEMATIAN
Lebam mayat (livor mortis) — tampak 20 – 30 menit pascamati, makin lama makin luas dan lengkap, akhirnya menetap setelah 8 – 12 jam. Sebelumnya lebam mayat masih hilang pada penekanan dan dapat berpindah sesuai perubahan posisi mayat yang terakhir.
Kaku mayat (rigor mortis) — mulai tampak 2 jam setelah mati klinis, arahnya sentripetal (dari luar ke dalam), menjadi lengkap dalam 12 jam, dipertahankan selama 12 jam, kemudian menghilang sesuai urutan terbentuknya.

GANGGUAN KHUSUS
Gangguan khusus disebabkan atau terjadi karena kecelakaan. Macam – macam ganguan khusus adalah :
1.      Patah Tulang
-          Patah Tulang terbuka
Putusnya hubungan jaringan tulang yang patah salah satu atau kedua tulang yang patah menembus kulit dan berhubungan dengan udara luar.
TANDA-TANDA:
a.       Berubah bentuk
b.      Menembus kulit
c.       Adanya luka dan pendarahan
d.      Kalau digerakan akan sakit

-          Patah Tulang tertutup
Putusnya hubungan jaringan tulang tetapi tidak menembus kulit atau tetap dalam jaringan.
a.       Adanya pembengkokan
b.      Berubah bentuk
c.       Kalau digerakan sakit

2.      Tenggelam
Gangguan tenggelam dibedakan menjadi dua, yaitu timbul tenggelam dan korban tenggelam.
a.       Pertolongan pasa saat timbul tenggelam
·         Segera melemparkan ban kearah korban
·         Kemudian tarik ban tersebut dan bawa korban ke tempat yang aman.
·         Telentangkan korban
·         Lakukan tindakan yang patut, jika perlu pompa jantung korban sampai sadar.
b.      Pertolongan pada korban tenggelam
·         Apabila korban tenggelam, segera terjun ke air dan melakukan tindakan yang patut untuk menarik korban.
·         Bawa korban ke tempat yang aman
·         Tidurkan terlentang
·         Beri nafas buatan sambil memompa jantung
·         Apabila tidak berhasil, anyam tangan penolong ke punggung korban
·         Angkat korban berkali-kali sampai bangun
·         Apabila tidak berhasil, hubungi medis.


EVAKUASI
            Merupakan  cara untuk memindahkan korban / barangdari tempat yang satu ke tempat yang lain. Cara-cara mengevakuasi antara lain:
-          Merayap
-          Merangkak
-          Menyeret
-          Digendong
-          Membopong
-          Memikul
-          Memakai tandu
-          Ambulan

Pengertian Resusitasi Jantung Paru
Resusitasi jantung paru adalah suatu tindakan gawat darurat akibat kegagalan sirkulasi dan pernafasan untuk dikembalikan ke fungsi optimal guna mencegah kematian biologis. Resusitasi jantung paru (RJP),atau juga dikenal dengan cardio pulmonier resusitation (CPR), merupakan gabungan antara pijat jantung dan pernafasan buatan. Teknik ini diberikan pada korban yang mengalami henti jantung dan nafas, tetapi masih hidup.
1.      Henti Napas (Apneu)
1.Dapat disebabkan oleh sumbatan jalan napas atau akibat depresi pernapasan baik di sentral maupun perifer.
2.      Henti Jantung (Cardiac Arrest)
2.Otot jantung juga membutuhkan oksigen untuk berkontraksi agar darah dapat dipompa keluar dari jantung ke seluruh tubuh. Dengan berhentinya napas, maka oksigen akan tidak ada sama sekali di dalam tubuh sehingga jantung tidak dapat berkontraksi dan akibatnya henti jantung (cardiac arrest)
Catatan:
Pada korban yang sudah tidak ada refleks mata dan terjadi kerusakan batang otak tidak perlu dilakukan RJP.

Langkah-langkah dalam RJP:
DRABC
1.      Danger à bahaya
Kenali bahaya yang ada, dengan Look,Listen and Feel
Sumber daya yang anda miliki
Jenis pertolongan yang anda perlukan
Tetap tenang dan terkendali
Pastikan keadaan aman baru lakukanpertolongan.
2.      Responces à tindak balas
Periksa kesadaran korban dengan cara memanggil (berteriak)
Goyangkan (tepuk) bahu korban dengan lembut Jika bereaksi (bergerak atau bersuara) maka:
Tenangkan korban
Jangan pindahkan korban (jika keadaan tidak ada bahaya)
Panggil bantuan medis segera
Sambil menunggu batuan tiba, periksa jalan napas, pernapasan, dan cirkulasi
Jika tidak bereaksi lakukan langkah ABC

3.      Airway à Saluran pernafasan
Apabila korban tidak sadar dan jalan nafas terganggu,
Aliran udara ke paru-paru akan terhambat
Tindakan :
Buka jalan nafas dengan teknik Head Tilt Chin Lift
Bersihkan benda asing yang menyumbat

4.      Breathing à Pernafasan
Cek pernafasan korban:
-          Look - adanya pergerakan dada
-          Listen - suara nafas Korban
-          Feel - hembusan udara yang keluar
Jika korban bernafas adekuat :
Berikan posisi miring (recovery position)
Panggil bantuan medis segera
Periksa kemungkinan adanya kondisi yang mengancam nyawa korban.
Jika korban tidak bernafas :
Aktifkan SPGDT (sistem penanggulangan pasien gadar)
Berikan bantuan nafas 2 x

5.      Circulation à Peredaran darah
Stop sumber perdarahan
Cek nadi carotis
Lakukan kompresi dada sebanyak 30 kali

Titik tumpu Pijat Jantung di tengah tengah sternum
Pijat Jantung 100x / menit, diusahakan tidak ada waktu sela
Pijat jantung 100x/menit dan pernafasan buatan 10x/menit
Dua atau satu penolong tidak dibedakan


RJP pada bayi, anak dan dewasa
1.      Saluran Pernapasan (Airway =A)
Hati-hatilah dalam memengang bayi sehingga Anda tidak mendongakkan kepala bayi dengan berlebihan. Leher bayi masih terlalu lunak sehingga dongakan yang kuat justru bisa menutup saluran pernapasan.
2.      Pernapasan (Breathing = B)
Pada bayi yang tidak bernapas, jangan meneoba menjepit hidungnya. Tutupi mulut dan hidungnya dengan mulut Anda lalu hembuskan dengan perlahan (1 hingga 1,5 detik/napas) dengan menggunakan volume yang eukup untuk membuat dadanya mengembang. Pada anak kecil, jepit hidungnya, tutupi mulutnya, dan berikan hembusan seperti pada bayi.
3.      Peredaran Darah (Circulation = C)
Pemeriksaan Denyut:
Pada bayi, untuk menentukan ada atau tidaknya denyut nadi adalah dengan meraba bagian dalam dari lengan atas pad a bagian tengah antara siku dan bahu. Pemeriksaan denyut pada anak keeiL sarna dengan orang dewasa.

1.      Resusitasi jantung paru pada bayi (  < 1 tahun)
 2 – 3 jari atau kedua ibu jari
Titik kompresi pada garis yang menghubungkan kedua papilla mammae
Kompresi ritmik 5 pijatan / 3 detik atau kurang lebih 100 kali per menit
Rasio pijat : napas 15 : 2
Setelah tiga siklus pijat napas, evaluasi sirkulasi

2.      Resusitasi Jantung paru pada anak-anak ( 1-8 tahun)
 Satu telapak tangan
 Titik kompresi pada satu jari di atas Proc. Xiphoideus
Kompresi ritmik 5 pijatan / 3 detik atau kurang lebih 100 kali per menit
Rasio pijat : napas 30 : 2
Setelah tiga siklus pijat napas, evaluasi sirkulasi

 
Design by Free WordPress Themes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Templates | Affiliate Network Reviews